akbid-aisyiah-ptk.ac.id – Alasan soekarno tidak mau menjadi ketua BPUPKI adalah karena tidak mau terikat. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut!
Memahami alasan soekarno tidak mau menjadi ketua bpupki adalah karena beberapa alasan. BPUPKI adalah kelompok untuk mempersiapkan kemerdekaan RI. Berdirinya kelompok organisasi ini sengaja dibentuk Jepang, dan waktunya sendiri sama dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito.
Demi mengambil hati rakyat, Jepang sengaja membentuk organisasi ini agar janjinya terlihat serius untuk memerdekakan RI. Pada masa itu, salah satu tokoh berpengaruh dan menjadi banyak perhatian adalah Ir. Soekarno, namun saat didirikan BPUPKI, beliau malah memutuskan tidak ingin terlibat.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut akan dijelaskan alasannya Ir. Soekarno menolak posisi penting dalam organisasi tersebut. Berkat penolakannya, posisi ketua tersebut pun dialihkan pada orang lain.
Alasan Soekarno Tidak Mau Menjadi Ketua BPUPKI adalah
Dibentuk pada tanggal 29 bulan April 1945 Jepang membentuk sebuah organisasi demi menarik simpati dan kepercayaan rakyat RI. Namun, Ir. Soekarno tidak menjadi ketua dalam organisasi tersebut, dan hal ini jelas menarik perhatian banyak orang.
Alasan Soekarno tidak mau menjadi ketua BPUPKI adalah karena beberapa pertimbangan. Dalam catatan sejarah, posisi ketua tersebut pun digantikan oleh seorang Dr. Radjiman Widyodiningrat, serta dua orang wakil yang salah satunya adalah orang Jepang.
Lalu, mengapa presiden pertama RI tersebut tidak mau mengambil posisi penting dalam organisasi? Simak poin berikut:
- Alasannya menolak
Pada awalnya, Soekarno memang dicalonkan sebagai ketua organisasi, namun beliau malah menolaknya karena beberapa faktor. Padahal posisi ketua merupakan bagian penting dalam sebuah organisasi, apalagi kelompok tersebut dibuat demi memerdekakan bangsa.
Setelah dicari tahu, ternyata alasannya beliau menolak posisi penting tersebut adalah karena kebebasan. Sebagai seorang ketua, kebebasan berpendapatnya tentu akan dibatasi, apalagi saat itu Jepang masih ikut campur dalam pembentukan organisasi.
Oleh sebab itu, beliau akhirnya menolak posisi penting agar bisa bebas melontarkan pendapatnya dan juga bergabung dalam debat tentang memerdekakan Indonesia. Menjadi seorang ketua justru hanya akan membuat
Soekarno menjadi penengah argumen para anggotanya, dan sikap tersebut tentu saja lazim dilakukan oleh seorang ketua agar tidak berat sebelah. Seorang pemimpin memang dituntut harus adil dan bersikap bijak.
- Tetap memegang peran penting
Meski tidak jadi pemimpin dalam organisasi, Ir. Soekarno tetap mendapatkan peran penting dengan pengaruh besar di dalamnya. Beliau ikut mengutarakan gagasannya dalam membuat rumusan lima dasar negara RI ketika sidang pertama BPUPKI dilangsungkan.
Kini, rumusannya disebut Pancasila. Kala itu, Soekarno memberi ide berupa rumusan:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang maha esa
- Menjadi ketua PPKI
Ketika organisasinya resmi bubar 6 Agustus tahun 1945, terbentuklah organisasi baru dengan jumlah sembilan orang bernama PPKI. Di kelompok ini barulah Soekarno menjabat sebagai ketua dengan Moh. Hatta mengambil posisi wakilnya.
Jepang membuat BPUPKI bukan karena menarik simpati dan kepercayaan rakyat saja, tapi hal tersebut mereka lakukan karena posisinya sudah terancam di Indonesia. Jadi, pembuatan kelompok ini masih ada kepentingan si penjajah.
Oleh sebab itu, pembentukan badan kelompok tersebut tidak diisi oleh orang pribumi saja, tapi Jepang juga masih ikut terlibat. Berikut beberapa poin penting terkait Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, yaitu:
- Tugas utama
Sebuah kelompok dibentuk pasti ada tugas di dalamnya. Adapun tugas organisasi ini ialah menyelidiki dan mempelajari hal apapun yang dibutuhkan ketika negara ingin merdeka. Oleh karena itu, semua materi akan dipelajari dalam prosesnya.
- Sidang pertama dan kedua
Rapat pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei tahun 1945 dan membahas tentang rumusan dasar negara. Sementara rapat kedua dimulai tanggal 10 sampai 17 Juli 1945 untuk membahas rancangan UUD.
- Anggota
Selain Ir. Soekarno dan Moh. Hatta, anggota lain dari organisasi ini salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara, H. Agus Salim, Abdul Kaffar, Ki Bagus Hadikusumo, dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan di atas, alasan Soekarno tidak mau menjadi ketua BPUPKI adalah karena ia tidak mau terikat kebebasannya, karena sebagai ketua harus adil dan bersikap bijak dalam segala tindakan. Meski tidak menjadi pemimpin, beliau tetaplah menjadi orang penting dan berpengaruh besar dalam kemerdekaan NKRI.