Site icon Akademi Kebidanan Politeknik Aisyiyah Pontianak

Daftar Gerakan Tari Piring Lengkap dengan Maknanya

Gerakan-Tari-Piring

Memahami gerakan tari piring sangat kompleks dan memiliki makna mendalam sesuai tujuannya. Jika ingin tahu gerakan dan maknanya, maka ikuti penjelasan ini!

Sebagai salah satu tarian dari Indonesia, gerakan tari piring juga sangat kompleks dan tersusun dengan rapi beserta maknanya. Jadi tarian ini tidak hanya dilakukan dengan menggerakkan badan secara asal, namun ada arti di dalamnya.

Masing-masing gerakan juga memiliki nama sesuai dengan makna yang terkandung. Kesesuaian gerakan ini bahkan sudah paten dan tidak bisa diubah sesuai kehendak pribadi. Susunan gerakan ini sudah turun-temurun dan terus dilestarikan.

Gerakan Tari Piring

Jika dijabarkan secara mendetail, gerakan dan pola lantai tari piring ini sangat banyak. Namun sebagai acuan, ada beberapa gerakan inti yang dilakukan paling awal juga termasuk sangat penting. Inilah daftar gerakannya:

1. Gerak Pasambahan

Gerakan tari piring paling awal yang dilakukan bernama pasambahan. Karena dilakukan paling awal, tujuan gerakannya juga disesuaikan. Hal ini berkaitan dengan makna dalam serta maksud kepada penonton.

Jadi sebenarnya, pasambahan dilakukan untuk memohon izin kepada penonton untuk menikmati serta tidak mengganggu pertunjukannya. Selain itu, gerakan pasambahan juga memiliki makna sebagai bentuk syukur.

Meski dalam tari piring ada penari wanita, namun sebenarnya gerakan pasambahan ini dilakukan oleh penari pria. Hal ini sudah dijalankan sejak dulu dan masih kerap dilakukan sebagai bentuk pelestarian.

2. Gerakan Mencangkul

Pada dasarnya, tari piring berasal dari Sumatera Barat dan memiliki maksud persembahan kepada Dewi Padi. Karena hal tersebut, maka tidak heran jika gerakannya juga berkaitan dengan kegiatan sawah.

Gerakan ini dinamai dengan mencangkul. Sesuai dengan namanya, penari akan melakukan gerakan selayaknya proses mencangkul tanah. Maknanya disesuaikan dengan penggambaran masyarakat yang sedang mengolah sawahnya.

Meski membawa piring, namun penari bisa menampilkan gerakan ini secara epik dan jelas. Gerakannya juga gemulai dan cantik sehingga menarik perhatian. Jadi penonton tetap bisa menarik makna dari gerakan mencangkul ini.

3. Gerakan Singanjuo Lalai

Susunan gerakan tari piring yang ketiga adalah singanjuo lalai. Jika gerakan pasambahan dibawakan oleh penari pria, maka tarian yang satu ini akan dibawakan oleh penari wanita dengan proses yang lemah lembut.

Maksud dari gerakan ini adalah menggambarkan suasana pagi hari yang tenang dan penuh kesejukan. Oleh sebab itu, penari wanita akan menampilkannya secara gemulai sehingga keseluruhan penampilannya menyampaikan maksud yang ada.

4. Gerakan Menyemai

Tak lupa ada gerakan menyemai yang masih berkaitan dengan kegiatan masyarakat di sawah. Menyemai adalah kegiatan mempersiapkan benih padi yang nantinya akan ditanam pada lahan sawah agar bisa tumbuh.

Sesuai dengan tujuan dan maknanya, maka gerakan ini juga masuk dalam tarian dan digambarkan dengan jelas. Para penari akan memberikan susunan gerakan yang lembut namun juga tegas di saat yang bersamaan.

5. Gerakan Menyiang

Untuk gerakan tari piring terakhir, ada yang namanya gerakan menyiang. Kegiatan menyiang di sawah artinya membersihkan rumput tidak perlu di sekitar padi. Karena kegiatan ini penting di sawah, maka juga digambarkan dalam tariannya.

Secara keseluruhan, gerakan menyiang ini akan digambarkan sesuai gerakan dasar yang ada. Jadi meskipun penonton tidak terbiasa di sawah, maka akan menangkap maksud tariannya dengan baik. Hal ini akan sangat menarik selama pertunjukan berlangsung.

Kesimpulan

Semua gerakan tari piring di atas hanya sebagian saja dari keseluruhan gerakan. Namun kelima gerakan tersebut adalah yang paling utama dan merupakan rincian gerakan awal. Jadi semua gerakan tersebut juga harus diketahui.

Exit mobile version